Menjadi
dosen bukan sekadar pekerjaan melainkan lebih dari sebuah pengabdian. Ia hadir
dengan pengabdian yang tulus dalam memberi beragam ilmu pengetahuan hingga
mengantarkan mahasiswa untuk menggapai cita-cita.
Ilmu
pengetahuan sangat penting karena dengan ilmu pengetahuan kita akan lebih mudah
dalam menjalani kehidupan. Kita juga akan mampu membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk. Ilmu pengetahuan juga merupakan hal yang lebih berharga dari
harta yang tidak bisa dibeli oleh apapun. Namun, bagaimana kita bisa menyerap
ilmu yang telah diajarkan jika kita tidak menyukai dosen tersebut.
Karakteristik
dosen memang berbeda-beda, ada yang disukai mahasiswa, ada juga yang tidak. Itu
lah yang memengaruhi malas atau tidaknya mahasiswa untuk hadir dalam
perkuliahan sehingga sangat jarang mahasiswa yang bisa menyerap ilmu
pengetahuan yang telah diberikan dengan baik.
Jika kita mendapatkan dosen
yang baik, penyabar, dan sistem mengajarnya enak maka mahasiswa pun akan
semangat mengikuti mata kuliahnya. Sebaliknya, jika dosen yang didapat killer,
sering menunjuk mahasiswanya untuk menjawab pertanyaan, sering mengadakan
ulangan dadakan, dan cara mengajarnya tidak enak maka mahasiswa pun akan malas
untuk hadir di mata kuliahnya.
Hal tersebut berimbas pada
paham atau tidaknya mahasiswa tersebut pada mata kuliah tertentu, sehingga
nilaipun dipertaruhkan.
Saat kepahaman mulai diuji
oleh dosen killer, rasa malas pun muncul sehingga terkadang mahasiswa merasa
takut dan menghindari mata kuliahnya. Ditambah lagi jika dosen tersebut pelit
dalam memberikan nilai sehingga rasa tidak suka padanya semakin menjadi-jadi.
Jika dosen killer tersebut
tidak hadir saat akan diadakan ulangan, semua mahasiswa bersorak-sorai
merayakan ketidakhadirannya. Setiap jadwalnya ia mengajar, banyak mahasiswa
yang mengharapkan ia ada kepentingan mendadak sehingga tidak bisa mengajar.
Bahkan terkadang mereka malah merasa senang saat dosen tersebut sakit dan tidak
bisa hadir dalam beberapa hari.
Sama halnya dengan dosen yang
selalu memberikan tugas pada mahasiswanya. Terkadang rasa kesal pada dosen
tersebut muncul. Entah apa yang ada di benak dosen tersebut, sampai-sampai mahasiswa
dibuat kewalahan dengan tugasnya. Apa ia tidak tahu kalau tugas mahasiswa itu
tidak hanya dari dia saja. Banyak dosen yang memberikan tugas seenaknya sampai
mahasiswa rela begadang semalaman demi mengerjakan tugas tersebut. Para
mahasiswa juga seringkali mengabaikan rasa laparnya hingga tidak makan seharian
hanya hanya demi menyelesaikan tugasnya tersebut. Belum lagi untuk tugas yang
mengharuskan mahasiswanya pergi ke suatu tempat. Itu membuat mahasiswa
kelelahan bahkan tak jarang banyak mahasiswa yang sampai sakit karena
kecapekan, kurangnya tidur, ditambah lagi tidak terjaganya pola makan gara-gara
mengerjakan tugas.
Terlebih yang membuat
mahasiswa jengkel adalah saat tugas telah dikerjakan mati-matian sampai
begadang dan lupa makan, tapi keesokan harinya dosen itu malah mendadak tidak
masuk dan tugas tersebut tidak dikumpulkan. Antara kesal pada dosen tersebut
dan menyesal telah mengerjakan mati-matian bercampur aduk, walaupun di situ
sedikit terselip juga rasa lega karena telah terbebas dari satu tugas.
Hal ini sangat bertolak
belakang dengan dosen yang membuat mahasiswa senang dengan kehadirannya. Ia
disukai karena cara mengajarnya yang santai, humoris, juga sangat mengerti
keadaan mahasiswanya. Misalkan, dosen yang memperbolehkan mahasiswanya membuka
buku dan gadget saat ulangan, tidak pelit dalam memberikan nilai, dan ia sering
mencampurkan lelucon saat mengajar sehingga tidak ada suasana tegang.
Dosen seperti ini membuat
mahasiswanya juga semangat untuk belajar. Jika semua dosen seperti ini mungkin
tidak akan ada yang namanya mahasiswa bolos kuliah, malas kuliah, dan
mendapatkan nilai yang jelek. Karena mahasiswa tidak dibuat stres olehnya tapi
malah dibuat happy dengan guyonannya. Itulah dosen idaman seluruh mahasiswa
yang kehadirannya selalu dinanti-nanti.
Cara mengajar setiap
dosen memang berbeda-beda tetapi semua tujuan dosen sama, mencerdaskan setiap
mahasiswanya. Sebagai mahasiswa kita juga harus tahu bahwa para dosen pun telah
mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya dalam mentransfer ilmu, mendidik
mahasiswanya agar meraih masa depan yang cerah. Karena itu, bagaimanapun cara
mengajarnya, para mahasiswa harus serius saat belajar, jangan karena ia galak
kita jadi takut hingga menghindari mata kuliahnya, dan juga jangan karena ia
baik malah kita sepelekan.
Haha setuju bgt dah.... gua banget
BalasHapusada beberapa dosen yang menurut saya tidak niat untuk mengajar. seenak nya saja
BalasHapus