Pasar merupakan tempat
terjadinya transaksi jual beli dan tawar menawar, maka tak heran jika suara
bising para penjual yang menawarkan barang dagangannya terdengar. Beraneka
ragam kebutuhan ada di tempat ini, mulai dari pakaian, sayuran, buah-buahan,
daging, ikan, beras, telur,
tas, sepatu dan keperluan lainnya tersedia
dengan harga yang sangat murah.
Keramaian merupakan ciri
khas di tempat ini. Panas, bau, becek dan kotor sudah menjadi hal biasa untuk sebuah
pasar tradisional. Keadaan dalam pasar memang padat dan pengap sehingga
ketidaknyamanan sangat terasa, bahkan tak jarang ada yang sampai kecopetan
karena kurangnya keamanan saat berada di keramaian tersebut. Akan tetapi, semua
itu tidak pernah membuat Pasar Kemiri Muka sepi oleh pengunjung karena harga yang murah bisa kita
dapatkan bila berbelanja ke pasar tradisional.
Beragam profesi hadir di pasar ini, tak hanya pedagang
dan pembeli saja, tapi ada juga profesi lain, mulai dari tukang parkir, penyedia
jasa kuli angkut, pengemis, bahkan tak jauh dari pasar, terdapat ojeg, becak,
dan terminal angkot sehingga tidak heran jika pasar tersebut selalu ramai.
Pasar Kemiri Muka berlokasi di
Jl. Arif Rahman Hakim Depok, dekat stasiun kereta Depok Baru, tepatnya berada
di bawah fly over Arif Rahman Hakim. Di sekitar pasar terdapat beberapa parkiran 24 jam
untuk para pengendara sepeda motor yang akan melanjutkan perjalanannya dengan
kereta.
Pasar ini dipisahkan oleh
rel kereta sehingga menjadi dua bagian dan pengunjung harus melewati rel
tersebut saat berkeliling mencari kebutuhannya. Meskipun ada penjaga yang
memberi tahu saat akan ada kereta melintas, tetap saja hal ini menimbulkan
kekhawatiran akan keamanan dan keselamatan para pengunjung.
Walaupun penjagaannya telah
ketat, kecelakaan tetap saja kerap terjadi. Akhir-akhir ini juga sering sekali
terjadi kasus kecelakaan di perlintasan Pasar Kemiri. Yang menjadi penyebab
utama adalah akibat para korban yang terlalu sibuk bermain handphone ketika menyebrang di pintu perlintasan tanpa melihat
jalur kiri dan kanan rel kereta dan korban juga tak menyadari ada kereta yang
datang ke arahnya walaupun beberapa orang telah berteriak untuk memberitahunya.
Selain karena terlalu fokus bermain handphone, ada juga korban yang
tertabrak akibat sedang mengenakan handsfree
ponselnya. Korban sendiri sudah diingatkan berkali-kali oleh warga namun tetap
tidak mendengar. Korban tetap melangkah untuk menyebrang meski klakson
lokomotif sudah dinyalakan dengan keras.
Kasus kecelakaan di pintu perlintasan Pasar Kemiri
Muka, Stasiun Depok Baru itu sudah sering terjadi. “Dalam beberapa bulan
belakangan ini saja jumlah korban yang tertabrak kereta api ini mecapai 10
orang, bahkan lebih, tak hanya tertabrak, beberapa juga ada yang terserempet
oleh kereta,” ujar Syariffudin salah
satu petugas keamanan di Stasiun Depok Baru.
Dengan banyaknya kasus tersebut, membuat para
pengunjung Pasar Kemiri Muka kurang terjaga keamanan dan keselamatannya.
Sehingga masyarakat yang berbelanja ataupun sekadar melintas sangatlah harus
berhati-hati.
Selain dari segi keselamatannya, kebersihan di pasar
ini juga sangat kurang diperhatikan. Sampah yang berserakan di mana-mana seakan
menjadi alas bagi para pedagang maupun pembeli yang berada di tempat tersebut.
Tak hanya itu, yang membuat kita enggan untuk menapakkan kaki dan harus menutup
hidung rapat-rapat adalah banyaknya sayuran dan buah-buahan busuk yang
bertumpukan di tanah dan dibiarkan begitu saja sehingga aroma yang busuk sangat
tercium.
Hal ini juga dirasakan oleh Evi Rusmiati salahsatu
pengunjung yang sering berbelanja disitu. Ia pun merasakan ketidaknyamanan saat
berada di sana karena masalah sampah. Alasan utama yang membuat ia setia
menjadi pelanggan di sana adalah hanya karena faktor jarak yang tak jauh dari
rumahnya.
Selain pengunjung yang merasakan keresahan akan
kotornya Pasar Kemiri Muka, pedagang juga merasakan hal tersebut. Petugas juga
pernah mengadakan operasi pasar karena semakin lama keadaan pasar semakin buruk
apabila tidak diadakan pemeriksaan. Alhasil bukannya kebersihan yang tercipta,
tapi gerakan yang diambil malahan penggusuran beberapa lapak yang dirasa tak
layak berada di situ karena menghalangi jalan. Gerakan ini memang membuat pasar
lebih tertata rapi, tapi bagaimana nasib para pedagang yang kehilangan lapaknya
?
Jika seperti ini, apa pedagang bisa protes ? Mereka
yang hanya bermodalkan lapak untuk menjajakkan dagangannya tidak mempunyai
wewenang dan hanya bisa menerima dengan lapang dada. Jika dilakukan gerakan
seperti itu seharusnya petugas juga siap memberi lapak baru sebagai pengganti
agar tidak memutuskan tali rezeki orang lain, karena berdagang adalah
satu-satunya mata pencaharian mereka.
Berhubungan
dengan itu semua, kita memang sudah tahu bahwa keadaan di pasar tradisional
tidak pernah luput dari kata ramai juga kotor. Keamanan dan keselamatannya pun
kurang terjaga. Maka dari itu, semua pihak yang ada di pasar tradisional harus
bekerja sama dengan baik, mulai dari pedagang, pembeli, petugas kebersihan dan
keamanan, pengelola pasar, dan lain-lain. Kerjasama yang baik tersebut harus
terjalin satu sama lain agar keamanan dan kenyamanan tercipta di lingkungan
pasar tradisional khususnya Pasar Kemiri Muka.
nice
BalasHapusGw sering kesini... dan emng ngeri juga sih pas nyebrang rel nya
BalasHapusGw tau nama psr ny doang tp ga prnah kesana. Dari tulisan ini gw kd tau keadaan pasar itu. Mksh bermanfaat kok
BalasHapus